Ini Loh Manfaat Video Game Untuk Otak - Jika selama ini banyak kalangan orang tua yang menganggap bermain game bagi anak-anak hanyalah menghabiskan waktu, sebaiknya Anda mulai berpikir lagi.
Memang dampak buruk dari game bagi anak-anak adalah seringnya anak-anak lupa bahkan orang dewasa sekalipun sering menghabiskan waktu hingga berjam-jam, saat itulah orang tua sering mengeluh dampak dari game. Tapi tahukah Anda, bahwa tidak selamanya game membawa dampak buruk, bahkan dilansir dari psychologytoday.com, ada beberapa manfaat game yang sangat bermanfaat untuk otak.
Memang dampak buruk dari game bagi anak-anak adalah seringnya anak-anak lupa bahkan orang dewasa sekalipun sering menghabiskan waktu hingga berjam-jam, saat itulah orang tua sering mengeluh dampak dari game. Tapi tahukah Anda, bahwa tidak selamanya game membawa dampak buruk, bahkan dilansir dari psychologytoday.com, ada beberapa manfaat game yang sangat bermanfaat untuk otak.
Nekoyasha89.deviantart.com
Video Game Bisa Meningkatkan Ukuran Otak dan Konektivitasnya
Sebuah studi khusus telah dilakukan pada oktober tahun 2013 silam dengan tema "Bermain super mario Menginduksi Struktur Plastisitas Otak: Kecerdasan Otak Berubah Akibat Adanya Pelatihan Komersial Video Game." Studi tersebut diadakan di Max Planck Institute for Human Development dan Universitas Kedokteran Charité di Berlin. Dari hasil studi tersebut menunjukan bahwa ternyata video game bisa membantu intervensi terapi seseorang yang menargetkan gangguan kejiwaan.
Simone Kühn, selaku pemimpin studi bersama dengan rekan-rekannya sangat yakin bahwa video game bisa sangat berguna dalam proses pengobatan bagi pasien yang memiliki kesehatan mental, contohnya saja: skizofrenia, gangguan stres pasca-trauma (PTSD) atau neurodegenerative penyakit misalnya demensia Alzheimer.
Sementara itu, hasil dari penelitian yang dilakukan sebelumnya juga telah menunjukkan perubahan dalam struktur otak video gamer yang memperlihatkan langsung hubungan sebab akibat antara peningkatan volumetrik pada otak dan video game. Hal ini dijelaskan oleh pemimpin studi tersebut yaitu Kühn yang juga berprofesi sebagai seorang psikiater, Kühn mengungkapkan bahwa terdapat daerah tertentu di otak yang bisa dilatih melalui video game "Banyak pasien akan menerima video game lebih mudah daripada intervensi medis lainnya," begitulah yang diungkapnya.
Studi lain yang juga telah dilakukan menunjukan bahwa video game mampu merangsang neurogenesis (pertumbuhan neuron baru) dan konektivitasnya di daerah otak tertentu yang bertugas untuk orientasi spasial, pembentukan memori, keterampilan motorik halus dan perencanaan strategis. Untuk mengetahuinya, volume otak bisa diukur dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI). Saat dibandingkan dengan kelompok kontrol lainnya, grup video game memperlihatkan adanya peningkatan materi abu-abu yang merupakan tempat badan sel dari sel-sel saraf pada otak manusia.
Perkembangan dan penyembuhan bisa terjadi pada Neurogenesis dan neuroplastisitas yang diamati melalui hippocampus kanan, korteks prefrontal dan otak kecil. Bagian otak yang terlibat dalam fungsi navigasi spasial, pembentukan memori, perencanaan strategis dan keterampilan motorik halus dari tangan. Di saat tingkat konektivitas antar daerah otak semakin tinggi, maka semakin tinggi pula kecerdasan dan kesadaran orang itu.
Hal yang menarik adalah bahwa peserta yang dilaporkan bermain video game mengalami perubahan konektivitas antar daerah otak yang menjadi lebih aktif dan bergairah. Diketahui bahwa Game mampu menyatukan fungsi otak pada memori otot cerebellum otak kecil hingga bisa meningkatkan fungsi kognitif dan kinerja.
Video Gaming & Manfaat Keterampilan Multitasking
Sebuah game khusus untuk membantu orang tua dalam meningkatkan keterampilan mental mereka telah diciptakan oleh para peneliti di University of California, San Francisco (UCSF). Game ini juga merupakan cara untuk melatih mereka agar bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus.
Dr Adam Gazzaley dari UCSF bersama rekannya telah menerbitkan temuan mereka pada September 2013 lalu yaitu "NeuroRacer." Mereka melakukannya pada studi UCSF yang dihadirkan oleh beberapa sukarelawan yang masih sehat berusia 60-85, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam bidang multitask.
Game tersebut berguna untuk melatih memori jangka pendek seseorang agar mampu mengingat hal-hal tertentu, misalnya saja nomor telepon, kemampuan kognitif seperti ini biasanya menurun sesuai bertambah tuanya usia. Game NeuroRacer melatih seseorang untuk melakukan dua hal sekaligus. Pemain akan menggunakan joystick untuk memandu mobil sepanjang perbukitan, memutar jalan serta mengendalikan kecepatan mobil. Di waktu yang bersamaan pula akan muncul beberapa tanda berbagai warna dan berbagai bentuk dan pemain harus menekan tombol hanya ketika jenis tertentu muncul, ketika itulah penentu menang atau kalahnya. Seperti halnya game yang lain, bagi pemenang akan menuju level berikutnya tentunya dengan tingkat kesulitan yang lebih.
Seorang profesor gerontologi dan psikologi di University of Southern California, Elizabeth Zelinski mengatakan, "Orang tua bisa mengembangkan keterampilan mental seperti multitasking dengan cara melatihnya. Namun, banyak pelatihan dalam studi multitasking di masa lalu yang dilakukan dengan cara yang sangat membosankan. Dengan menyajikan game yang menarik seperti NeuroRacer dapat membatu para orang tua untuk mengikuti pelatihan dengan cara yang menyenangkan."
Jadi, jangan lagi menganggap kalau video game hanya menghabiskan waktu bagi anak, asalkan peduli waktu, video game juga ternyata dapat bermanfaat untuk melatih otak.
Baca juga: