Ini Loh Alasan Mengapa Kita Selalu Menggambar Pemandangan Seperti Itu-itu Saja - Mengapa gambar pemandangan orang amatir selalu seperti itu-itu saja? Mungkin, Anda juga termasuk orang yang menggambar seperti itu-itu saja. Dua buah gunung dengan matahari di tengahnya, awan-awan dan burung di sekitar gunung, sawah dan jalan aspal di bawahnya, ya... kurang lebih seperti itulah gambarannya. Kok bisa seperti itu ya? Mengapa selalu saja seperti itu? Alasannya adalah karena dulu ada seseorang yang memperkenalkan pola gambar seperti itu.
www.idntimes.com
Dilansir dari Idntimes, beliau adalah Pak Tino Sidin, seorang seniman dari Indonesia yang dulu begitu terkenal. Mungkin orang tua Anda, nenek dan kakek di rumah masih mengingat beliau.
Pria ini lahir pada tanggal 25 November 1925 di Tebingtinggi, Sumatera Utara. Pada eranya dulu, beliau begitu akrab dengan dunia anak, khususnya dalam seni menggambar dan melukis. Pak Tino Sidin ini sering mengajari anak-anak teknik menggambar yang mudah, misalnya dengan membuat garis lengkung dan lurus atau dengan bantuan huruf maupun angka. Beliau pula yang mengajari teknik menggambar pemandangan dengan formula yang melegenda tersebut. Yaitu dua gunung dengan matahari di tengahnya, awan dan burung-burung yang berterbangan, serta jalan aspal dan sawah.
www.idntimes.com
Pak Tino Sidin memperkanalkan formula menggambar pemandangan tersebut pada tahun 80’an dalam program televisi "Gemar Menggambar", saat itu stasiun televisi hanyalah TVRI. Acara tersebut terbilang sukses besar, banyak anak di seluruh Indonesia yang menghafal pola gambar pemandangan tersebut. Menariknya lagi, hingga saat ini pun pola gambar pemandangan tersebut masih sering diajar orang tua turun temurun ke anak cucu mereka di seluruh Indonesia. Dan mungkin, keluarga Anda salah satunya.
www.idntimes.com
Selain itu, Pak Tino sosok yang sangat mengerti anak, beliau tahu betul bagaimana cara memotivasi anak agar mau menggambar. Dalam program acaranya, Pak Tino membuka kesempatan bagi anak-anak di seluruh Indonesia untuk mengirim karyanya agar bisa diperlihatkan di layar kaca. Beliau selalu membaca data pengirim gambar-gambar tersebut, misalnya nama, alamat dan asal sekolah, kemudian beliau pun selalu berkomentar positif untuk semua gambar yang dikirim dengan mengatakan “Bagus!”.
www.idntimes.com
Penampilan Pak Tino juga bisa dikatakan unik dan menarik perhatian anak-anak. Selain ramah dan mudah senyum, beliau selalu menggunakan topi baret ala seniman, lengkap dengan kacamata hitam tebalnya. Tentu saja anak-anak akan selalu mengingatnya. Ditambah lagi, beliau juga telah sangat berpengalaman dalam pendidikan seni lukis untuk anak-anak di Seni Sono Yogyakarta.
www.idntimes.com
Agar bisa mengajari teknik menggambar yang mudah kepada seluruh anak Indonesia, selain mengisi program TV Pak Tino juga menciptakan beberapa buku panduan menggambar yang mudah untuk anak-anak.
Walau beliau sudah meninggal dunia pada tahun 1995 silam, ternyata ilmu menggambar yang diajarkan Pak Tino kepada anak-anak di Indonesia masih terus bermanfaat, hal ini dibuktikan dengan salah satu formula gambar miliknya yang melegenda hingga saat ini. Terimaksih Pak Tino sudah mengajarkan bagaimana menggambar pemandangan yang mudah dan menarik!
Baca juga: