Home » » Pengguna SmartPhone Wajib Tau, Penemu Teknologi 4G Itu Asli Orang Indonesia!

Pengguna SmartPhone Wajib Tau, Penemu Teknologi 4G Itu Asli Orang Indonesia!

Pengguna SmartPhone Wajib Tau, Penemu Teknologi 4G Itu Asli Orang Indonesia! - Di luar negeri, terutama di beberapa negara maju di dunia, teknologi Long Term Evolution (LTE) sudah bisa dinikmati sejak lama, jauh lebih lama jika dibandingkan dengan Indonesia yang baru mempopularkannya di tahun 2014 silam. Ya, karena baru dikembangkan, tentunya saat itu ketersediaannya belum meluas, hanya terjangkau di beberapa kota besar di Indonesia. Dengan kata lain, Indonesia cukup tertinggal jika dibandingkan dengan teknologi negara maju lainnya.

Pengguna SmartPhone Wajib Tau, Penemu Teknologi 4G Itu Asli Orang Indonesia!
www.detik.com

Namun hal yang wajib Anda ketahui, terutama sekali bagi semua pengguna smartphone, tahukah Anda siapa penemu teknologi 4G LTE? Dialah orang Indonesia, kelahiran Kediri 1978, Dr. Eng. Khoirul Anwar, penemu sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).

Pria lulusan Teknik Elektro (Telekomunikasi) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini telah sukses menciptakan teknologi transmitter yang sekarang disebut juga dengan teknologi 4G. Teknologi broadband ini telah menjadi standard internasional ITU, untuk sistem teresterial (di bumi) dan juga satelit (di luar angkasa).

Sejak kecil, Khoirul memang sudah begitu tertarik terhadap sains, dia bahkan sering membaca buku teori ilmuwan Albert Einstein dan Michael Faraday yang sebenarnya merupakan bahan bacaan yang cukup berat bagi anak-anak seusianya. Menariknya lagi, sejak dulu Khoirul memang sudah memiliki tekad agar kelak dia bisa menciptakan teori baru.

Setelah sukses menjadi salah satu mahasiswa terbaik lulusan ITB pada tahun 2000, Khoirul berjuang untuk bisa mendapatkan beasiswa magister dari Panasonic Jepang. Sayangnya Khoirul gagal seleksi universitas yang diincarnya di Tokyo, Khoirul juga tidak lulus seleksi dalam ujian kemampuan bahasa Jepang. Walau gagal, ternyata Khoirul sudah bertekad untuk tidak kembali ke Indonesia, dia pun memutuskan untuk memilih universitas lain di Jepang.

“Saya bertekad agar jangan sampai dipulangkan karena gagal. Jadi saya memutuskan pindah universitas lain di Jepang, di NAIST,” kata Khoirul saat bercerita mengenai sejarah karirnya sebagai ilmuwan di acara detikINET, Desember 2014 lalu.

Akhirnya pendidikan S2-nya di NAIST (Nara Institute of Science and Technology NAIST) telah lulus pada tahun 2005, Khoirul kembali melanjutkan S3-nya di kampus yang sama dan lulus pada tahun 2008.

Memang tidak jarang terjadi, seorang ilmuwan sering dianggap gila saat mereka mengungkapkan teori temuan mereka. Itu juga dialami oleh Khoirul. Sejumlah pakar teknologi mengganggapnya gila saat dirinya pertama kali mempresentasekan temuannya pada tahun 2005 silam di Hokkaido, Jepang. Namun pria yang sudah tinggal di Jepang lebih dari 12 tahun ini mengaku cuek saja dan pantang menyerah untuk terus membuktikan teorinya itu hingga diakui oleh seluruh dunia.

Berkat temuan anak bangsa ini, teknologi internet berkecepatan tinggi bisa dinikmati banyak orang di seluruh dunia. Ya, walaupun ironis sekali, ketika Indonesia baru kedatangan 4G LTE, negara-negara maju lainnya justru telah menikmatinya sejak beberapa tahun lalu. Padahal penemu teknologinya justru anak bangsa Indonesia.

Kemudian hal lainnya yang membuat iri Indonesia, di Jepang misalnya, negeri tempat Khoirul melanjutkan pendidikannya dan memperkenalkan teknologi 4G LTE untuk pertama kalinya, sudah menyediakan jaringan seluler super cepat yang bisa dinikmati bahkan untuk daerah pelosok sekalipun.

"Pada tahun 2012 jaringan 2G sudah tidak lagi dipakai, tepat ketika 99% total pengguna layanan telekomunikasi bermigrasi 3G dan LTE. Area coverage LTE di Jepang bahkan sudah mulai diperluas hingga ke daerah pelosok. Di sana kita bisa menikmati 3G dan LTE ketika berada di gunung Fujiyama sekalipun,”cerita Khoirul.

Meski Khoirul berprestasi di Jepang, dirinya masih menyimpan keinginan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Indonesia. Namun beliau masih memiliki tekad untuk terus menimba ilmu, jadi Khoirul memutuskan untuk terus berada di Jepang. Khoirul ingin pulang ke Indonesia saat dirinya sudah merasa sukses menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi. Menurutnya, itu mungkin sekitar 20 tahun lagi.