Resiko Fatal Begadang Untuk Kesehatan Yang Wajib Diketahui - Anda bisa saja menganggap bahwa tubuh Anda tahan banting layaknya burung hantu yang bisa beraktifitas di malam hari, namun sebenarnya tubuh Anda memiliki ketahanan yang berbeda dan tentunya terbatas. Tubuh manusia terus "beritne sirkadian" di mana suatu proses biologis yang terus berulang setiap 24 jam secara otomatis tanpa bisa Anda kontrol, semua itu diatur oleh daerah kecil otak yang disebut dengan istilah "jam biologis," yaitu Suprachiasmatic nucleus (SCN), merupakan bagian kecil berukuran hanya sebutir beras tapi mengandung sekitar 20.000 neuron.
Ketika cahaya memasuki mata Anda, hal itu akan mengaktifkan neuron di retina yang mengkonversi partikel cahaya menjadi sinyal listrik. Sinyal-sinyal ini berjalan sepanjang saraf optik ke SCN yang pada gilirannya merangsang beberapa daerah otak, termasuk kelenjar pineal. Kelenjar pineal merespon dengan mematikan produksi hormon melatonin, dan hal inilah yang membuat manusia merasa lebih terjaga. SCN juga mengatur sekresi hormon, suhu tubuh, produksi urin dan perubahan tekanan darah. Setelah hari mulai gelap, sinyal SCN akan menjadikan tubuh untuk meningkatkan hormon melatonin sehingga membuat Anda merasa mengantuk.
Sistem biologis yang kompleks sekaligus sangat rumit inilah yang bertugas mengatur fungsi tubuh Anda setiap harinya secara otomatis dengan ritme yang berbeda di siang hari mau pun malam hari. Sama halnya seperti makhluk biologis lainnya, manusia juga harus mampu untuk menanggapi lingkungannya. Bila Anda memaksa ritme dengan sesuka hatinya menciptakan jam kegiatan tanpa peduli waktu istirahat, akan ada konsekuensi penyakit yang bisa saja akan menimpa Anda, dan inilah bahaya begadang bagi kesehatan yang dilansir dari www.medicaldaily.com.
Ketika cahaya memasuki mata Anda, hal itu akan mengaktifkan neuron di retina yang mengkonversi partikel cahaya menjadi sinyal listrik. Sinyal-sinyal ini berjalan sepanjang saraf optik ke SCN yang pada gilirannya merangsang beberapa daerah otak, termasuk kelenjar pineal. Kelenjar pineal merespon dengan mematikan produksi hormon melatonin, dan hal inilah yang membuat manusia merasa lebih terjaga. SCN juga mengatur sekresi hormon, suhu tubuh, produksi urin dan perubahan tekanan darah. Setelah hari mulai gelap, sinyal SCN akan menjadikan tubuh untuk meningkatkan hormon melatonin sehingga membuat Anda merasa mengantuk.
Sistem biologis yang kompleks sekaligus sangat rumit inilah yang bertugas mengatur fungsi tubuh Anda setiap harinya secara otomatis dengan ritme yang berbeda di siang hari mau pun malam hari. Sama halnya seperti makhluk biologis lainnya, manusia juga harus mampu untuk menanggapi lingkungannya. Bila Anda memaksa ritme dengan sesuka hatinya menciptakan jam kegiatan tanpa peduli waktu istirahat, akan ada konsekuensi penyakit yang bisa saja akan menimpa Anda, dan inilah bahaya begadang bagi kesehatan yang dilansir dari www.medicaldaily.com.
xxamufujibioshixx.deviantart.com
1. Kehilanga Fase Tidur Yang Penting
Tidur memiliki siklus fase, terdapat fase REM dan Non-REM. Selama fase tidur non REM, banyak fungsi perbaikan dalam tubuh terjadi, otak akan dipulihkan dan memerintahkan tubuh agar memperbaiki kerusakan sel yang terjadi dalam tubuh. Karena itu, jika Anda melewati tidur di malam hari, maka kekebalan tubuh Anda akan menurun karena kerusakan sel dalam tubuh tidak sempat diperbaiki.
Hal yang harus Anda ketahui adalah fase Non-REM ini biasa terjadi di awal malam antara jam 11 hingga jam 3 pagi, untuk itu jika Anda tidur terlambat dan begadang, Anda akan kekurangan atau bahkan melewati siklus tidur yang sangat penting ini.
2. Resiko Insomnia
Efek terbiasa tidur melewati jam normal istirahat akan menjadikan tubuh Anda terlepas dari ritme sirkadian yang diatur oleh SCN di jadwal waktu yang seharusnya, kebiasaan inilah yang menyebabkan Anda susah tidur atau insomnia. Semakin Anda susah tidur maka tubuh Anda akan kehilangan kesempatan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.
3. Kecelakaan
Jika di tempat kerja kurang tidur dapat mengurangi konsentrasi dan nilai produktivitas Anda, namun ternyata resiko begadang tidak hanya itu. Sebuah penelitian di bidang kesehatan telah menemukan fakta bahwa kebanyakan kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena pengemudi yang memiliki jam tidur yang tidak tepat, yaitu kurang dari 7 jam tiap malamnya. Faktor yang mendukung penyebab ini adalah karena pengemudi mengalami masalah tidur yaitu Insomnia, siklus tidur yang benar terlewatkan oleh mereka dan menyebabkan kantuk di siang harinya.
4. Menurunya Sistem Kekebalan Tubuh
Hal ini sudah sangat diakui karena sudah banyak para ilmuan yang melaporkan kurangnya tidur akan mengakibatkan penurunan antibodi terhadap vaksinasi tubuh manusia. Seseorang yang tidur hanya dalam waktu 4 jam setiap malamnya akan mengalami penuruan antibodi lebih dari 50% bahkan walau pun jika dia sudah divaksinasi sebelumnya.
5. Resiko Penyakit Jantung
Dalam Nurses Health Study, para peneliti menemukan bukti bahwa peningkatan risiko terjadinya koroner pada target perempuan yang kurang tidur meningkat dibandingkan mereka yang cukup tidur. Dalam studi lain yang dilakukan, resiko penderita penyakit jantung meningkat hingga 2-3 kali lipat pada target wanita yang rata-rata waktu tidur mereka hanyalah 5 jam per malam.
6. Resiko Penyakit Kanker
Dalam sebuah studi prospektif yang dilakukan pada 23.995 wanita Jepang, bagi mereka yang mengalami durasi tidur lebih pendek, yaitu kurang dari 6 jam permalam, dikaitkan dengan meningkatnya resiko terkena kanker payudara bila dibandingkan dengan perempuan yang tidur 7 jam per malam.
Durasi tidur yang pendek dikaitkan dengan rendahnya produksi hormom melatonin, hal itulah yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya resiko kanker payudara bagi wanita yang sering begadang.
7. Kegemukan
Ilmuwan berhipotesis bahwa kurangnya tidur dapat menyebabkan gemuk. Menurut penulis studi dari 1.024 relawan di Wisconsin Sleep Cohort, sebuah penelitian tentang populasi dari gangguan tidur telah dilakukan.
Dalam penelitian itu Para peserta melaporkan kebiasan tidur mereka melalui buku harian dan kuesioner yang diberikan. Selain itu, para peserta juga setiap harinya akan menyerahkan sampel darah mereka guna dievaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan leptin serum, ghrelin, adiponektin, insulin, glukosa, dan profil lipid pada darah mereka.
Dari hasil penelitian itu disimpulkan bahwa peserta dengan waktu tidur yang kurang dikaitkan dengan hasil leptin yang rendah dan ghrelin yang tinggi. Mengurangnya leptin dan meningkatnya ghrelin akan menyebabkan meningkatnya nafsu makan, hal ini tentunya sangat memicu berat tubuh seseorang. Demikianlah resiko mengerikan dari begadang untuk kesehatan yang perlu untuk Anda ketahui, semoga artikel ini bermanfaat.
Dari hasil penelitian itu disimpulkan bahwa peserta dengan waktu tidur yang kurang dikaitkan dengan hasil leptin yang rendah dan ghrelin yang tinggi. Mengurangnya leptin dan meningkatnya ghrelin akan menyebabkan meningkatnya nafsu makan, hal ini tentunya sangat memicu berat tubuh seseorang. Demikianlah resiko mengerikan dari begadang untuk kesehatan yang perlu untuk Anda ketahui, semoga artikel ini bermanfaat.